Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin meningkat prevalensinya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, gangguan penglihatan, penyakit jantung, dan masalah saraf. Oleh karena itu, deteksi dini gejala diabetes sangat penting agar pengobatan dan pengelolaan dapat dilakukan lebih efektif. PAFI Mentok, sebagai bagian dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia, mengajak masyarakat untuk mengenali tanda-tanda awal diabetes agar dapat segera melakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Apa Itu Diabetes?

Diabetes adalah kondisi medis di mana tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah dengan baik. Ada dua tipe utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 yang biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja akibat produksi insulin yang sangat rendah, serta diabetes tipe 2 yang lebih umum terjadi pada orang dewasa dan disebabkan oleh resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi.

PAFI Mentok menegaskan bahwa diabetes tipe 2 dapat dicegah dan dikendalikan dengan pola hidup sehat dan deteksi dini.

Pentingnya Deteksi Dini Diabetes

Deteksi dini diabetes memungkinkan pengobatan dan perubahan gaya hidup dilakukan sebelum terjadi kerusakan organ yang serius. Banyak penderita diabetes tidak menyadari kondisinya karena gejala awal yang seringkali ringan atau tidak spesifik. Dengan mengenali gejala awal, Anda dapat segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan menjalani pemeriksaan gula darah.

Gejala Awal Diabetes yang Harus Diwaspadai

Berikut adalah beberapa gejala awal diabetes yang perlu Anda perhatikan, menurut PAFI Mentok:

  1. Sering Buang Air Kecil Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula melalui urine, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat.
  2. Rasa Haus yang Berlebihan Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan sehingga menimbulkan rasa haus yang tidak biasa.
  3. Rasa Lelah dan Lemah Tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi dengan efektif, sehingga Anda merasa cepat lelah dan lemas.
  4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Jelas Meskipun nafsu makan normal atau meningkat, berat badan bisa turun drastis karena tubuh membakar lemak dan otot sebagai sumber energi.
  5. Penglihatan Kabur Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan perubahan cairan di mata, sehingga penglihatan menjadi kabur.
  6. Luka yang Sulit Sembuh Diabetes dapat mengganggu proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
  7. Rasa Kesemutan atau Mati Rasa pada Tangan dan Kaki Kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa.

Pemeriksaan yang Dianjurkan untuk Deteksi Diabetes

PAFI Mentok menyarankan beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi diabetes, antara lain:

  • Tes Gula Darah Puasa Mengukur kadar gula darah setelah berpuasa minimal 8 jam.
  • Tes Gula Darah Sewaktu Mengukur kadar gula darah tanpa memperhatikan waktu makan.
  • Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Mengukur kadar gula darah setelah mengonsumsi larutan glukosa.
  • Tes HbA1c Mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat dan sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki faktor risiko diabetes.

Faktor Risiko Diabetes

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan diabetes
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas fisik
  • Usia di atas 45 tahun
  • Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi
  • Riwayat diabetes gestasional pada wanita hamil

PAFI Mentok mengingatkan pentingnya mengenali faktor risiko ini untuk melakukan pencegahan sejak dini.

Cara Mencegah dan Mengelola Diabetes

Selain deteksi dini, pencegahan dan pengelolaan diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi. Berikut beberapa langkah yang dianjurkan oleh PAFI Mentok:

  • Pola Makan Sehat Konsumsi makanan rendah gula, tinggi serat, dan seimbang nutrisi.
  • Aktivitas Fisik Rutin Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari untuk membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
  • Kontrol Berat Badan Menjaga berat badan ideal membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
  • Hindari Merokok dan Alkohol Berlebihan Kedua kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi kesehatan dan risiko komplikasi.
  • Rutin Memeriksakan Kesehatan Pantau kadar gula darah dan kondisi kesehatan secara berkala.

Peran PAFI Mentok dalam Edukasi dan Dukungan

PAFI Mentok aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengelolaan diabetes melalui berbagai program penyuluhan dan konsultasi. Dengan informasi yang tepat, masyarakat diharapkan dapat lebih sadar akan risiko diabetes dan mengambil langkah preventif.

PAFI juga memberikan informasi terkait penggunaan obat dan suplemen yang aman serta mendorong masyarakat untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar pengelolaan diabetes berjalan optimal.

Deteksi dini gejala diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius dan meningkatkan kualitas hidup. Mengenali tanda-tanda awal seperti sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, kelelahan, dan perubahan berat badan dapat menjadi langkah awal yang efektif. PAFI Mentok mengajak masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan.

Dengan dukungan edukasi dan layanan kesehatan yang tepat, diabetes dapat dikendalikan dengan baik sehingga Anda dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.